Minggu, 29 September 2013

Ragam dan Laras Bahasa

RAGAM DAN LARAS BAHASA

Perkenalkan nama saya Jannur Gilang  Tamara mahasiswa Universitas Gunadarma, disini saya ingin menerangkan dan menjelaskan tentang isi dari ragam dan laras bahasa berdasarkan tugas softskill yang dikasih dari dosen saya.Langsung aja berikut penjelasan mengenai ragam dan laras bahasa.

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut ias berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi banana baku itu sendiri . Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.
          
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa indonesia, timbul dua masalah pokok,yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remis, seperti di sekolah,di kantor,atau didalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti dirumah, di taman,dipasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
         
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa,yaitu ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis. Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis, jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan, oleh karena itu sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama, padahal kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar ada pula kesamaannya.

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

Ciri - ciri Laras Bahasa :
Penggunaan laras bahasa yang berlainan ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu :
- Ciri - Ciri keperihalan sesuatu peristiwa bahasa
- Ciri - ciri linguistik


Format Laras :
- Laras yang mempunyai format tersendiri adalah seperti berikut :
- Laras undang undang
- Laras ucapan
- Laras iklan
- Laras laporan berita

Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik. Salah satu model pembagian laras bahasa yang paling terkemuka diajukan oleh Joos 1961 yang membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu beku (frozen), resmi (formal), konsultatif (consultative), santai (casualdan akrab (intimate).
Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab sui, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato resmi, rapat resmi, dan jurnal ilmiah. Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.

 Referensi :

Peran dan Fungsi Bahasa

PERAN DAN FUNGSI BAHASA

Perkenalkan nama saya Jannur Gilang Tamara mahasiswa Universitas Gunadarma, disini saya ingin memaparkan atau menjelaskan tentang fungsi dan peran bahasa juga menjelaskan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Tujuan dari bahasa itu sendiri adalah menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi-interaktif dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita. Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita. Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain. Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari seperti ini banyak yang tidak disadari oleh hamper semua masyarakat padahal betap pentingnya fungsi bahasa itu sendiri apalagi disaat bercakap-cakap atau bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar. Berikut fungsi bahasa yang mencakup dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
1. Sebagai alat ekspresi diri
Bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi. Ada beberapa unsur yang membuat manusia mengeluarkan ekspresi diri antara lain : Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita, Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi. Sebenarnya semua fungsi bahasa sebagai yang dikemukakan di atas tidak terpisah satu sama lain dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga untuk menetapkan dimana yang satu mulai dan di mana  yang lain berakhir sangatlah sulit. Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagai berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri. Dalam buaian seorang bayi sudah dapat menyatakan dirinya sendiri, ia menangis bila lapar atau haus. Ketika mulai belajar berbahasa, ia memerlukan kata-kata untuk menyatakan lapar, haus dan sebagainya. Hal itu berlangsung terus hingga seorang menjadi dewasa.
2. Sebagai alat komunikasi
Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi untuk dapat berinteraksi antara yang satu dengan yang lain sehingga pesan yang hendak kita sampaikan dapat dimengerti. Komunikasi merupakan akibat dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi orang tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa semua yang dirasakan, pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan penyampaian sesuatu manusi melahirkan perasaanya dan memungkinkannya menciptakan kerja sama dengan sesame warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan,  mengarahkan masa depan. Dalam pengalaman sehari-hari, sejak kanak-kanak hingga seorang meningkat dewasa, bahasa perseorangan mengalami perkembangan, sejalan dengan bertambahnya kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman seseorang. Bila seseorang membandingkan bahasa suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi bahasa yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi yang terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh lebih luas pada waktu seseorang telah dewasa, maka dapat dibayangkan betapa wujud dan fungsi bahasa itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan perkembangan intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai hasil dari kemajuan intelektual itu sendiri.
3. Sebagai Pemersatu
Dari sekian banyak fungsi yang telah disebutkan, ada satu fungsi yang menjadi sangat dominan, yaitu bahasa sebagai alat pemersatu bangsa. Mengapa demikian? Karena pada keyataannya, hampir semua penduduk di Indonesia mengerti bahasa Indonesia. Dengan beraneka ragam suku yang ada di Indonesia, maka banyak pula bahasa – bahasa yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. Disinilah fungsi bahasa Indonesia dibutuhkan sebagai bahasa Nasional yaitu mempersatukan beraneka ragam bahasa karena bahasa Indonesia dipakai di seluruh Indonesia. Dan bahasa ini juga sudah diikrarkan  menjadi bahasa nasional ketika Sumpah Pemuda dikumandangkan tahun 1928. Meskipun pada kenyataannya bahasa Indonesia berasal dari bahasa minoritas yaitu bahasa Melayu, namun kekuatannya dalam mempersatukan bangsa Indonesia sudah tidak dapat diremehkan lagi. Sebagai buktinya, dapat diambil semangat para pejuang pada saat mengupayakan kemerdekaan Negara Indonesia. Para pejuang dengan lantang menyuarakan semboyan “Merdeka atau Mati!”. Semboyan ini secara serta merta membangkitkan semangat rakyat untuk terus berjuang demi kesatuan bangsa. Hal ini mwngindikasikan bahwa kekuatan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang tidak dapat dianggap sebagai hal yang remeh.

Referensi :