Jumat, 29 November 2013

Touring Vespa


Touring Vespa ke Cibodas
Disini saya ingin menceritakan tentang pengalaman saya saat touring vespa ke Cibodas. Menurut saya vespa itu adalah bagian kendaraan yang sederhana, romantic dan mewah bagi pencinta scooter tersebut. Suatu hari saat kami libur kuliah dan tidak ada jadwal kuliah, pas banget di malem minggu ada event vespa yang berada di daerah Puncak tepanya di Cibodas. Saat itu saya mulai bergegas mulai jam 18.30 abis maghrib. Rumah saya itu sangat dekat dengan bengkel vespa yang biasanya teman saya pada service di bengkel tersebut yang terletak di daerah Kelapa Dua, Depok.

Tepat di jam 21.00 malam kami bergegas dari Kelapa Dua, Depok untuk berangkat ke Cibodas dengan 6 motor pada saat itu. Hujan mulai turun pelan-pelan membasahi jalanan tetapi itu tidak menghalangi kami. Sesampainya kami di daerah Bogor tepatnya di Sirkuit Sentul kami bertemu para rombongan dari vespa excel yang diantaranya sebagian pengendara scooter tersebut adalah orang tua atau bapak-bapak sesepuh kami. Yasudah setelah kami ikut jalan bareng tepatnya juga tujuan mereka sama ke acara vespa tersebut di Cibodas. Kami dan para rombongan vespa excel yang berjumlah 9 motor itu berjalan melewati jalan yang rusak dan hancur. Untungnya mekanik motor kami selalu siap siaga apapun yang terjadi. Tepatnya jam 02.00 kami sampai di Puncak dan ingin sewa kamar karena kami sudah kelelahan dan besok paginya kami langsung lanjut jalan mengarah ke Cibodas.

Feeling Menjadi Kenyataan


Feeling Menjadi Kenyataan
Kali ini saya yang bernama Jannur Gilang Tamara ingin bercerita sedikit tentang pengalaman yang aneh sekaligus mengerikan mungkin menurut saya mengerikan sih soalnya saya yang merasakan kejadian tersebut.
Pada suatu hari saat saya berumur kira-kira 14 tahun kelas 2 SMP waktu pagi hari saya ingin berangkat ke sekolah pagi-pagi. Letak sekolah nya tidak begitu jauh tidak begitu deket ya sedang lah, tetapi bagi seumuran saya naek motor kelas 2 SMP itu ibaratkan anak itik yang masih baru belajar berjalan. Saat di pagi hari tersebut tiba-tiba ujan deras mengguyur kota Jakarta dan daerah rumah saya yang saat itu saya sudah rapih siap-siap bergegas ke sekolah dengan naik motor.
 Nah setelah ujan, mulai reda orang tua saya mengingatkan agar tidak membawa motor sendirian setelah ujan turun karena jalanan basah, tetapi saya menghiraukan begitu saja. Sesudahnya saya menyalakan motor , firasat saya sudah ada dalam pikiran saya karna berkata jangan naek motor sendirian karena jalanan licin dan basah. Seakan-akan firasat tersebut menyuruh saya mendengarkan kata orang tua. Tetapi saya menghiraukan begitu saja



Contoh Artikel Beserta Kalimat Topiknya


CONTOH ARTIKEL BESERTA KALIMAT TOPIKNYA


Banyak petani yang merasa puas dengan kenaikan harga jual gabah kering giling tahun ini. Mereka mengekspresikan kegembiraannya dengan mengadakan pesta panen yang agak berlebihan.Siangnya bebepara kelompok reog didatangkan langsung dari Ponorogo dan diminta main sambil diarak keliling kampung.Malam harinya,wayang kulit yang menjadi kesenian leluhur desa itu pun digelar semalam suntuk. Tanpa harus diminta, setiap warga seolah berlomba-lomba menyumbangkan sedikit hasil buminya untuk diolah dijadikan makanan pesta itu.

Kalimat topik paragraf di atas terdapat di awal paragraf, diperjelas oleh kalimat (2), yaitu bahwa rasa puas petani itu di ekspresikan dengan pesta yang agak berlebihan. Keberlebihan pesta yang dinyatakan dalam kalimat (2) dijelaskan dalam kalimat-kalimat berikutnya, yaitu bahwa beberapa kelompok reog –tidak hanya satu kelompom didatangkan langsung dari ponorogo,wayang kulit digelar semalam suntuk, dan warga berlomba-lomba menyumbangkan hasil bumi untuk keperluan hidangan makan.
Untuk keperluan tertentu, pembaca cukup hanya membaca kalimat pertama untuk memahami garis besar isi sebuah bacaan. Pembaca baru akan membaca seluruh kalimat dalam sebuah paragraf apabila ingin memperileh pemahaman yang lebih rinci.

METODE PENGEMBANGAN ALINEA


METODE PENGEMBANGAN ALINEA

METODE PENGEMBANGAN ALINEA
Jenis pengembangan alinea :
1. Metode Definisi
definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut.

2. Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). 

3. Metode Contoh
  Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

4. Metode Sebab-Akibat/Akibat-Sebab
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia

5. Metode Umum-Khusus/Khusus-Umum
 Berisi penjelasan umum dan khusus pada suatu alinea. Bisa berisi pejelas umum terlebih dahulu  setelah itu khusus atau khusus terlebih dahulu  setelah itu umum.

6. Metode Klasifikasi
Berisi sebuah pernyataan dengan di lengkapi data secara urut.
7. Metode Pembanding/Kontras

Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

CONTOH-CONTOH PENGEMBANGAN ALINEA
1)      Paragraf Deduktif 
" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."
2)      Paragraf Induktif
" Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."
3)      Paragraf Deduktif-Induktif
Dalam buah terkandung beberapa macam vitamin yang mengandung manfaat.Salah satunya adalah vitamin A yang berguna untuk kesehatan penglihatan. Vitamin A juga menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Itulah beberapa macam vitamin yang terkandung dalam buah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
4)      Paragraf penuh kalimat topik
" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."

5)      Paragraf Persuasif
“Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

TUJUAN PEMBENTUKAN ALINEA
a. Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema
b. memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar dan formal

SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN ALINEA
a. Memiliki kesatuan alinea =  dalam satu alinea hanya terdapat satu pokok pikiran.
b. Memiliki kepaduan alinea atau koherensi = koherensi alinea dapat diciptakan melalui susunan yang logis dan perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi, kata ganti, dan kata sambung atau kata transisi.
- Repetisi  = Banjir adalah aliran air yang deras di sungai. Banjir disebabkan oleh pengdangkalan sungai.
- Kata ganti = Ani dan Tini kuiah di UI. Mereka sering berangkat bersama-sama
- Kata transisi =  Sidang skripsi Ani akan diadakan minggu depan. Untuk maksud itu, ia sudah mempersiapkan diri.

Referensi         : http://heru-adipraja.blogspot.com/2013/11/metode-pengembangan-alineacontoh-contoh.html

ALINEA

ALINEA

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
    Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

Syarat Paragraf
     Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
1) Kesatuan paragraf
    Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.

2) Kepaduan paragraf
    Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancer serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung dapat dimanfaatkan. Selengkapnya mengenai syarat paragraf.
     Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.

     Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .

    Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.

     Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.







Macam-macam kalimat topik : 
1. Paragraf deduktif

Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. 

2. Paragraf Induktif 

Paragraf Induktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. 

Contoh: Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya. Air sungai mulai meluap. Di mana-mana terjadi banjir bahkan banyak pohon yang roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan sudah mulai tiba. 

3. Paragraf Campuran

Paragraf Campuran adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. 

Contoh: Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.

4. Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar

Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.

Contoh: Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

                          http://juprimalino.blogspot.com/2012/04/macam-paragraf-berdasarkan- letak.html

Kamis, 24 Oktober 2013

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Hal yang berhubungan dengan kalimat efektif adalah Alinea. Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .
Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.
Syarat-syarat pembentukan Alinea :
1. Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung sebuah ide.
2. Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah alinea.
3. Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan menggunakan kalimat pendukung.
4. Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.
Pola Pengembangan Alinea :
a. Alinea deduktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat.
b. Alinea induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.
c. Alinea campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir.
d. Alinea diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph tersebut.
Disetiap alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
-Kalimat Utama
Biasanya kalimat utama diletakkan pada awal kalimat, tetapi kalimat utama bisa diletakkan ditengah maupun diakhir kalimat. Kalimat utama adalah kalimat inti dari sebuah gagasan yang berisi sebuah pernyataan dan akan dijelaskan oleh kalimat penjelas.
-Kalimat Penjelas
Kalimat Penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan ide dari kalimat utama suatu paragraph.
Jenis-jenis alinea berdasarkan letak ide pokok :
Ide Pokok memiliki berbagai ciri-ciri. Ciri-ciri Ide Pokok antara lain sebagai berikut:
a.Berupa pikiran utama atau gagasan utama.
b.Mengandung pokok persoalan atau inti persoalan.
c.Letak ide pokok di awal paragraf(deduktif),akhir paragraf(induktif),awal dan akhir paragraf(deduktif-induktif),dan menyebar diseluruh kalmat(paragraf narasi dan deskripsi).
d.Dinyatakan secara eksplisit dalam kalimat utama atau kalimat topik.
e.Ide pokok dituangkan dalam satu kalimat dan kalimat tersebut disebut juga kalimat utama.




Contoh Kalimat Efektif sebagai berikut :
  1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)
Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:
Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)
Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)