PEMOGOKAN
ANGKUTAN UMUM
Sementara di Bandung kemarin? Para buruh
transportasi tersebut menyerang pemerintah, tetapi tidak menyerang boss-boss mereka sendiri. Dan
dalam prakteknya, aksi mereka juga malah semakin mengalienasikan mereka dari publik yang
seharusnya dapat berdiri di pihak mereka, karena pilihan mereka untuk menterlantarkan kebutuhan
publik akan transportasi. Kini, negara dan institusinya berdiri berseberangan dengan mereka, ditambah
publik. Tak ada seorangpun yang berdiri di pihak mereka, bahkan boss merekapun justru mengambil
keuntungan dari aksi tersebut, mereka tak perlu bersusah payah mencari cara agar tidak berkurang
pendapatan hariannya dan membiarkan para buruh transportasi (yang notabene adalah sapi
perahan mereka) memperjuangkan kepentingan para boss tersebut. Apabila aksi perjuangan
tersebut seandainya berjalan bertambah sengit, maka yang ada hanyalah diri mereka sendiri. Publik
akan dengan mudah berpihak kepada militer dan kepolisian yang biasanya dalam kasus pemogokan buruh
transportasi akan segera menyediakan truk-truknya sebagai angkutan transportasi gratis.
Sementara kita semua telah tahu, dimana
militer dan polisi akan berpihak sebenarnya. Sebenarnya posisi para awak Angkot yang
beroposisi dengan publik telah jelas terlihat dalam kesehariannya, dimana saat mereka
ditekan untuk mampu menyetorkan uang dalam jumlah tertentu kepada boss mereka-yang jelas
menempatkan mereka dalam posisi konflik kepentingan-bukannya mereka melihat relasi konflik ini
sebagai sebuah masalah utama, tetapi mereka melihatnya bahwa publiklah yang menjadi oposisi mereka,
karena publik tidak membayarkan ongkos atas jasa mereka lebih besar. Pada akhirnya? Publik
dikenakan biaya lebih besar apabila menggunakan jasa mereka. Konflik dengan publik jelas telah
dikobarkan, sementara konflik utama antara mereka dengan boss tampaknya tak tersentuh. Apabila mereka
menempatkan dirinya justru berkonflik dengan para boss, misalnya dengan melakukan pemogokan
untuk menolak kenaikan biaya setoran harian mereka, dan membiarkan publik
tetap menggunakan jasa transportas mereka, maka jelas semuanya akan
berbeda. Mereka akan berada dalam posisi berkonflik dengan boss mereka, dimana
posisi perjuangan mereka akan didukung oleh public. Mungkin itu saja
yang sedikit saya sampaika tentang pemogokan angkutan umum di berbagai kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar