Senin, 19 November 2012

V FOR VENDETTA


V FOR VENDETTA

Apakah sebuah ide akan mati seiring matinya si pengagas ? Ataukah ide itu akan terus hidup sekalipun penggagasnya sudah meninggal dunia ? Apakah sebuah ide mampu melakulan sesuatu perubahan besar ? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang muncul di benak kita ketika mereka membaca komik V for Vendetta garapan Alan Moore dan David Lylod ini.

Berseiring sekitar awal tahun 1990-an sampai tahun 1998, V for Vendetta bercerita tentang V. Seorang korban suatu proyek percobaan rahasia pemerintah Inggris di Kamp.Relokasi Larkhill yang melakukan aksi balas dendam. Adegan dibuka dengan situasi di Inggris yang suram di bawah rezim yang otoriter. Gambar-gambarnya dibuat suram dengan dominasi warna hitam dan adegannya banyak ber-setting di malam hari. Komik ini sangat filmis karena komikusnya banyak membuat sudut gambar yang filmis. Pembaca seolah-olah melihat adegan film yang digambar. Komik ini sebenernya lebih tepat disebut sebagai graphics novel karena selain cerita panjang dan masalahnya yang kompleks , komik ini terbagi atas menjadi tiga bagian yaitu beberapa judul bab , yang biasanya menjadi ciri khas sebuah novel. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan cerita dari sebuah komik yang berjudul “ V for Vendetta”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar